Saturday

Ludah


Masih terasa rasa mulutmu
Aku cicipi sedih dari lidah
Yang setiap pagi kau julur susah
Atau dikerik cincin emas jari manis
Perempuan, punya nama kenangan
Lekat seperti tubuh penuh dekil.
Seperti mata salju di mata hujan
Aku kerap berdiri
Perbanyak iri kulantunkan.
Sekarang (dan akhirnya) : aku terjatuh
Remuk tubuh dalam-dalam.
2009


Tuesday

Matajingga


Ku memandang surya
Sinarnya melipat disela-sela
Bulu mata.
Ku tarik garis jingga
Dipelipis bunga dahlia
Minitik airmata.
Ku punya mata buta
Kau gelap ku baca
Disempit gang air mata.

Ilham


dari biru mentari yang melangkah menyisir sepi
aku pernah dilahirkan
di perempatan malam butir darahku menciptaku
bagai serpihan kelopak mawar
kembali melilit tangkai

di ujung pagi kala mentari melahirkanku, lantas
melemparku ke semak perdu di hatimu
aku masih berbaju cahaya
yang kau tanggalkan
di tengah ruangan mata ikan

hari sabtu entah minggu
kau bawa ku naik semeru
lihat! Kita berada di dasar kematian
pada hari ku dilahirkan

bukan menanti madu mengumpul lebah
sebab gula arang cukup sudah
temani kopi suguhan lakimu
meski kau minta ambilkanku sesendok susu
enggan unjukkan pucuk payudaramu

malam ini kita bicara didalam aorta
bersama angin bilik bambu
sebuah rahasia agar Tuhan tak meraba
keringat sisa-sisa cumbu

besok pagi saat mentari berharap mimpi
aku tlah ada di dadamu

22 juni 2009

Basuh! Mengajar surga


Hati batu memucuk malam
Dililit ular ngeram
Cangkang mata perang

Ku mencari mata
Dibawah sinar malam
Dibawah sinar suara
Telusuri rawa pikiran
Lembah-lembah kata

Seperti air
Mengalir
Tapi menguap
Melambung tinggi
Tanpa lupa para sepi

Hati!
Hati!
Gosong bakar api
Melambai benih panas
Disepuh arang
Menari tari erangan

Pergelah kau
Ke sumur awan
Timba air setetes saja
lumur cukup buang
Tinta sisa kau radang

Jangan jadi ikan
Meski mandi saban petang
Licin bukan kepalang

Jangan sampai pedang hati
Tusuk dedaun sahabat angin
Giring amarah dekati bibir

aH, aku ingin pergi
Membalut bercik darah
Menetes akan ku papah
Sebab hatiku kurang darah

Seperti cacing kedinginan
Di bawah hujan
Semakin dalam
Mengerut rusuk belakang
Leleh menyimpan benang
Rajut tangkai tangan
Agar melambai
Lambai langit

Ajaklah ia naik
Kuda ke padang gelisah
Ke jalan susah
Tanpa pelana
Biar terlunta
Mencari
Cari cara
Sudut lurus krama

03:39

Masih Sahabat?

Buat Syamsudin Tajinan


Langit memerah, angin menghembus aroma semi yang memudar. Sepi bagaikan kapas putih yang bertebaran disaat-saat pertama kita bertemu. Kapala kancilmu menawarkan harapan tinggi di usiaku yang dini. Didalam taman yang mungil kau sirami tandus tanah, tinggalkan jejak kaki yang selalu ku ingat, meski kau selalu sembunyi di balik bayang perempuan.
Terang pijarmu semakin besar, tapi aku tak mau menjual tubuhku kapadamu, aku tak mau berada diantara bayangmu yang berupaya menghimpit, bahkan melangkahi kepalaku. Tidak, tidak akan pernah aku biarkan kau berhutang semangkok darah kepadaku, karna ku tahu kau tidak akan sanggup membayarnya.
Saling himpit dan kejar diantara kata dan rumus, berlari di tepi jurang curam, pertaruhkan hidup dimata mata-mata pelajaran. lalu setelah semua usai kita tatap bebintang yang bertarung melawan matahari.
Kau bilang, kasihan bebintang kecil kewalahan tak kuat melawan, aku akan terbang membantunya.
Ku bilang, aku akan memerangi ketiganya, bebintang dan matahari akan kutaklukan, serta dirimu, camkan!
Pisau tajam diatas bangku panjang kutebaskan pada senyummu, ku cincang sampai jeroan dan kulotot hati, jantung, dan darah yang mengalir. Lalu dengan mataku yang tajam ku musnahkan matahari bebintang.
Sekarang, tlah aku persiapkan karangan bunga terindah, aku rancang sendiri bunga pilihan dari taman timur jalan...sahabat.
Cairo,8 April 2009.



Kita Tak Butuh Sosok Soekarno


Betapa imajinasi kita terperangah saat menyebut nama Soekarno, presiden yang mengangkat martabat bangsa Indonesia hingga diakui kekuasaannya oleh dunia, meski negara masih miskin –bahkan sampai sekarang- setidaknya di tampuk kepemimpinannya kita masih memunyai harga diri. Saya yakin tetua kita yang menyaksikan proklamasi, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada, akan dengan bangga mengatakan saya orang indonesia. Sangat bertolak belakang dengan situasi saat ini, bukan?.
Betapa banyak saudara kita diperlakukan secara tidak manusiawi di luar negeri karena statusnya sebagai pembantu rumah tangga, mereka merendahkan diri demi keluarga yang ada di indonesia karena sulit mendapatkan pekerjaan yang mencukupi di negeri yang katanya paling kaya sendiri. Para mahasiswa yang demi mendapatkan pendidikan yang berkualitas rela pontang-panting kesana-kemari demi mengurusi beasiswa, yang secara tidak langsung mereka mengemis ke negara orang lain karena negara sendiri tak jelas ada dimana?.
Harapan sosok pemimpin seperti soekarno-pun muncul kepermukaan, sosok yang berwibawa, tegas, dan mempunyai jiwa pemimpin sejati. keinginan masyarakat supaya mendapatkan hargadirinya kembali tidak bisa terelakkan. Tapi apa benar kita butuh pemimpin seperti soekarno?.
Untuk menjadi bangsa yang besar tidak hanya diperlukan sosok pemimpin yang tegas tetapi juga harus dikelilingi oleh pembantu yang berkompeten dan siap melayani dan menyokong pemimpin dengan segenap pikiran dan pekerjaan. Bung Hatta dan Sutan Sjahrir merupakan kaki tangan Soekarno yang paling menonjol bahkan tak jarang orang berkata jika tidak ada keduannya Soekarno bukanlah apa-apa. Bung Hatta, wakil presiden pertama yang juga seorang ahli ekonomi berhasil memulihkan ekonomi bangsa yang ditinggalkan penjajah, beliau merumuskan konsepsi ekonomi yang berasaskan dari rakyat untuk rakyat atau yang lebih dikenal dengan koperasi. Dan saat ini perkoperasian di Indonesia kurang bersemangat dan sistem ekonomi kita sekarang kurang berpihak pada rakyat kecil, yang kaya tambah kaya yang miskin semakin tertindas dan tersingkirkan.

Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda.Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum. Beliau juga yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.
Orang kedua yang sangat berpengaruh adalah sjahrir, perdana mentri, seorang diploma sejati. sejak 1930-an Sjahrir menyatakan sikap antifasis, antitotaliter, dan antifeodal. Ia prihatin melihat sebagian pemimpin kaum koperator awal 1940-an sangat pro-Jepang. Padahal sebenarnya Jepang lebih kejam daripada Belanda sebagai penjajah. Sjahrir memutuskan untuk aktif menegakkan RI yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta. Ia pasang badan jadi tameng bagi Soekarno dalam melawan Nica-Belanda.
Beliau memperlihatkan keterampilan politik, integritas dan ketajaman analisa dengan langkah-langkahnya menghentikan kabinet presidensial Soekarno, lalu membentuk kabinet parlementer yang bertanggung jawab pada KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dengan dirinya sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri dan Dalam Mengeri, pada 14 November 1945.

Sjahrir menjabat sebagai PM pertama RI, tidak sampai dua tahun, dari November 1945 sampai Juni 1947. Akan tetapi dengan politiknya terhadap Belanda yang jalan bareng yakni perundingan diplomasi dan perjuangan bersenjata, dengan perlindungan yang diberikan Soekarno-Hatta kepada Kabinet Sjahrir terhadap oposisi Tan Malaka dan Persatuan Perjuangan yang menuntut 100 persen merdeka, Sjahrir berhasil mewujudkan Persetujuan Linggarjati dengan Belanda 15 November 1946.
Bahkan, Sjahrirlah yang mengawali perumusan gagasan politik luar negeri bebas aktif dalam pidatonya di Asia Relation Conference di New Delhi, Maret 1947. Yang oleh Soekarno dikonsolidasikan sebagai politik non-alignment, non-blok, sesudah Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Tidak hanya sejarah kedaulatan RI saja. Majapahit yang kekuasaannya sangat luas juga bukan berkat seoarang raja yang hebat saja, tatapi mereka memiliki gajah mada yang mengabdikan dirinnya untuk negara. Lalu apakah kita masih membutuhkan pemimpin seperti soekarno?.

Kesalahan negeri ini adalah semua orang ingin menjadi pemimpin tidak ada yang ingin menjadi kaki tangan pemimpin, semua orang ingin menjadi nomor satu bukan nomor dua. Tidak ada yang mengabdikan dirinya layaknya gajah mada, bung Hatta, dan Sjahrir.


Friday

Syekh Waliyullah ad-Dahlawi (1)


Sudah lebih seminggu saya ingin menulis biografi syekh Waliyullah ad-Dahlawi tapi baru ketulis sekarang, berawal dari searcing di google tentang beliau bulan kemarin saya sedikit mengetahui tentang beliau namun setelah saya membaca di buku karangan beliau yang di terjemahkan dari bahasa prancis kedalam bahasa arab oleh Salman al-Husaini an-Nadwa ada banyak info biografi beliau yang salah mulai dari tanggal lahir dan wafatnya juga nama asli beliau. Berikut biografi singkat Syekh Waliyullah ad-Dahlawi.
Hari rabu 14 syawal tahun 1114 H. ad-Dahlawi kecil dilahirkan dengan nama Qutubuddin ahmad bin Abdurrahim bin Wajihuddin al-Umriy ad-Dahlawi. Sang ayah, Abdurrahim, merupakan ulama terkemuka di dahliy (nama tempat) yang menguasai ilmu dhahir dan batin serta mempunyai derajat yang tinggi dalam thoriqoh sufi. Meninggal dunia pada siang hari tahun 1176 H. di kota delhi hari sabtu bulan Muharram.
Ad-Dahlawi kecil mulai belajar secara teratur kepada ayahnya sendiri. Ketika mencapai usia sepuluh tahun beliau mempelajari syarhul al-kafiyah karya al-Jami serta mempelajari tafsir baidhawi hingga berusia suapuluh lima tahun,dan banyak kitab-kitab lainnya dalam bidang hadits,fiqh, ushul fiqh, akhlaq, mantiq, ilmu kalam, tasawwuf, hikmah, ma’ani, kedokteran, dan lain-lain. Semuanya beliau pelajari dari ayahnya kecuali hadits beliau mengambil riwayat dari imam hadits dizamannya muhammad afdhal as-Sialkuti.
Pada tahun 1143 beliau pergi ke haramain untuk menunaikan ibadah haji bersama paman dari ibunya syeh Ubaidilah al-Barhuwi, sepupunya muhammad ‘Asyiq serta sahabat yang lainnya. Ad-Dhalawi berada di haramain selama dua tahun dan menjadi murid dari syeh Abi Thahir Muhammad bin Ibrahim dimadinah munawwarah, ad-Dahlawi berlajar kepadanya, sampai hatam, Shahih bukhari dengan cara qiraah dan sima’i. Beberapa dari shahih muslim, jami’ turmudi, sunan abi daud sunan ibn majah, muwatta` imam Malik, musnad imam Ahmad, ar-risalanya imam Syafi’i, jamiil kabir. Dan hanya mendengarkan (sima’i) dari syeh abi Thahir Muhammad kitab musnad al-Hafid ad-Darimidari mulai awal sampai akhir dalam sepuluh kali pertemuan didalam masjid nabawi disamping mihrab usmani mengahadap makam nabi.
Ad-Dahlawi merupakan pelajar yang cerdas dan ulet sehingga tak ayal syehnya di madinah mengatakan bahwa “dia (ad-Dahlawi) mengambil sanad dari lafadz dan saya hanya menbenarkan maknanya” bermodal kepintarannya semasa belajar lahirlah bermacam-macam karya dari tangan beliau yang menunjukkan betapa luas ilmu yang dikuasainya. Berikut nama-nama kitab berdasarkan disiplin ilmunya.
Dalam bidang Ulum al-Qur`an
1. Fathu ar-Rahman fi tarjamah al-Quran dengan bahasa prancis
2. Az-Zahrawin fi tafsir surah al-Baqarah wa al-Imran.
3. Al-fauzul Kabir fi ushul at-Tafsir. Menerangkan lima dasar al-quran dan ta’wil huruf muqatha’ah.
4. Ta`wil al-ahadits. Berbicara tentang kisah para nabi dan menerangkan dasar diutusnya bersama kehidupan sebelum kenabian bersama kabilah kaumnya, dan juga memaparkan hikmah ilahiyah di zaman mereka.
5. Al-fath al-Khabir. Sama dengan bagian kelima dari kitab al-fauzul Kabir fi ushul at-Tafsir dengan menitik beratkan kepada gharib al-Qur`an dan tafsirnya yang diriwayatkan dari Abdullah ibn Abbas R.A.
6. Qawanin at-Tarjamah. Menjelaskan metode terjemah al-Quran serta solusi problematika didalamnya.
Dalam bidang Hadits wa Ulumihi
1. Al-Musthafa syarh al-Muwatha`.
2. Al-Maswa syarh al-Muwatha` ditulis dengan bahasa arab dengan disertai perbedaan madzhab dan penjelasan lafadz-lafadz yang gharib.
3. Syarh tarajim abwab al-bukhari.
4. An-nawadir min ahadits sayyid al-awail wa al-akhirin
5. Arbain. Kumpulan empat puluh hadits yang diriwayatkan dari gurunya abi thahir dengan sanad yang muttashil kepada ali bin abi thalib, R.A.
6. Ad-dar ats-tsamin fi mubasyarat an-nabi al-amien.
7. Al-irsyad ila muhimmat al-isnad.
8. Risalah basyithah fi al-asanid. Ditulis dengan bahasa prancis.
Dalam bidang ushul ad-Din
1. Hujjatullah al-Balighah. Kitab yang membahas ilmu asrar asy-syariah dan hukumnya.
2. Izalah al-khafa` an khilafah al-khulafa`. Dalam bahasa arab.
3. Husn al-Aqidah.
4. Al-Inshaf fi bayan asbab al-Ikhtilaf.
5. Aqd al-Jayyid fi ahkam al-ijtihad wa at-Taqlid.
6. Al-budur al-Bazighah.
7. Al-muqaddimat as-sunniyah fi intishar al-Firqah sunniyah.
Bidang Ilmu Hakikat dan Behaviourisme.
1. Al-maktub al-Madani.
2. Althaf al-Quds fi abayan lathaif an-Nafs.
3. Al-Qawl al-Jamil fi Bayan sawa`i as-Sabil.
4. Al-Intibah fi Salasil Awliya`Illah.
5. Hama’at.
6. Lama’at.
7. Satha’at.
8. Hawami’. Syarah Hizb al-Bahr.
9. Syifa` al-Qulub.
10. Khair al-Katsir.
11. At-Tafhimat. Al-Ilahiyah.
12. Fuyud al-haramain.
Bidang sejarah dan sastra.
1. Surur al-Mahzun. Dalam bahasa prancis. Ringkasa kitab Nur al-Uyun fi talkhis sir al-amien wa al-Ma`mun.
2. Anfas al-Arifin. Kitab yang berisi biografi sesepuh beliau dan pembesar keluarganya.
3. Insan al-ain fi Masyayikh al-Haramain.
4. Diwan asy-syi’ri al-Arabi.

Tuesday

Manusiaku


1

Kini suatu yang kau suguhkan

Menemani jiwamu dalam kesunyian rintangan

Mengglayut di ranting ide yang kau siram

dipagi setelah subuh pergi.



Profil yang kau isi dalam detikmu

Menumbuh akar yang akan menguatkan langkahmu

Seperti kuil yang terus berdoa

Melantun bait-bait surga.

2

Meski diatas duri kata mengalas tidur, kau enggan terjaga

Menatah pena keluarkan darah untuk negerimu

Koarkan petir di hujan mimpi saat mentari tak jua muncul

3

Ketika air berelegi di jambang hati

Dari seruling esa negeri bineka

Merongrong kesedihan pertiwi



Semua akar melapuk bak bungkus nasi

Air tak disauk saat ranting patah

Ini bukan tangis dipintu arang

Melainkan kemarau dimusim penghujan.



Mereka beringin tupai berkelahi

merasa lapuk kaki tercium ombak,

Meriam tak terbakar karena

Pekak pada atasan



Ketika air berelegi di jambang hati

Dari seruling esa negeri bineka

Menangiskan airmata keraguan.

4

Menimang anak waktu menggendong

Berharap tawa temani pagi, sambil

Nonton televisi berbagi mimpi

Hingga tertimang seperti gagak putih

Bangau hitam.

5

orang desa bermain abu

yang dikota loncat-loncatan

sambil memuka lihat ketikapastian

2009

Sunday

Dimana Kyai Berpijak?


Sistem perpolitikan di indonesia yang demokratis memaksa semua warganya untuk berpartisipasi dalam pemilu, baik sebagai calon yang dipilih maupun sebagai konstituen, meski tak sedikit yang ada di tengah-tengah alias paderi. Mengamati perpolitikan (meski bukan pengamat perpolitikan ) di indonesia memang sangat menarik dengan jumlah penduduk yang besar serta menyebar di ribuan pulau, indonesia mempunyai ciri khas yang berbeda lain dari pada yang lain, sampai-sampai demokrasi indonesia di pandang sebagai kambing hitam peta kekuatan percaturan dunia yang oleh para ahli di targetkan tahun 2030 manusia indonesia akan menjelma menjadi bangsa yang besar dan terhormat. Harapan saya juga demikian.
Semua orang bebas berkreasi dan berkarya, bebas mengemukakan pendapat sakarang, tak lagi main kucing-kucingan dengan pemerintah karena semua manusia indonesia telah berubah dan berani bikin perubahan. Dan hal ini yang juga merubah jumlah partai politik yang sejak zamannya mbah harto hanya tiga parpol menjadi puluhan parpol. Dan yang paling menarik di perhatikan adalah partai yang bergenre islam dan memasukkan kyai sebagi dalang pengumpulan konstituen. Kyai yang berkharisma menarik massa memang sangat menjanjikan apalagi bagi golongan yang menganggap kyai adalah panutan segalanya tidak perduli kyai itu salah atau tidak. demikian pula dalam memilih partai mereka bertanya pada kyai meski sang kyai tidak tahu perpolitikan sama sekali dan hanya mengikuti kyai yang lebih besar tingkatannya. Kekuatan PPP yang menjadi ciri khas kekuatan islam di zaman soeharto seakan lumpuh kala muncul partai berbasis islam semisal PKB yang paling besar serta mewakili kalanga nahdiyyin dan PAN yang juga memfasilitasi kalangan ormas muhammadiyah. Bahkan PKB berhasil duduk di nomer empat dan menuntun ketuanya menjadi presiden ke empat Indonesia KH. Abdurrahman Wahid. Kekuatan PKB yang besar belum habis di tahun 2004 meski sudah ngos-ngosan di tambah gagalnya sang kyai menjadi calon presiden semakin menenggelamkan pamor PKB yang didirikan oleh para kyai (muassis), setelah 2004 berakhir konflik demi konflik mengglayut ditubuh PKB sampai-sampai para Kyai membangun Rumah lagi di pemilihan tahun 2009 karena PKB sudah tidak lagi membawa amanah para Kyai, lalu berdirilah Rumah baru berwujud PKNU (partai kebangkitan Nasional Ulama) mungkin biar lebih berjiwa nasionalisme karena kita sudah berhasil menjadi “bangsa” dan kurang dari segi Nasionalisme atau karena dengan “bangsa” sudah tidak lagi menggigit, dan partai inilah sekarang yang mengemborkan dirinya sebagai Partainya Kyai satu-satunya.
Menarik bukan? Apakah kita tidak bertanya? Apa tujuan para kyai sebenarnya? Mengapa meninggalkan Rumah yang diusungnya bersama-sama dalam keadaan rusak dan tidak mau membenahinya lagi? Apakah dengan membangun rumah lagi perkara akan selesai dan image kyai akan kembali terang? Atu malah sebaliknya Kyai akan di tinggalkan?. Apalagi denagn menyebarnya isu yang tidak mengenakkan pesantren yang merupakan rumah besar seorang kyai. Bukankah kyai besar adalah kyai yang santrinya banyak lantas bagaimana mereka mendidik para santri sedangkan mereka asyik bergumbul dengan para politikus?
Lantas apakah kyai tidak boleh ikut atau masuk parpol? Tentu saja tidak karena bangsa kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi hak asasi manusia semua oarang bebas berkreasi dan bertidak sesuai dengan kehendak masing-masing asal tidak melanggar hak orang lain. Begitu pula kyai, sah-sah saja bagi mereka cuam masalahnya apakah mereka mampu? Kalaupun bisa berpolitik mereka paling hanya 20% karena mereka selalu mendalami ilmu agama apalagi di indonesia orientasi belajar agama hanya pada syariat.
Apa yang terjadi pada kyai dewasa ini yang mencantumkan nama mereka menjadi muassis (pendiri) PKNU dengan sendirinya sang Kyai telah keluar dari kriteria seorang kyai yang menjadi patokan masyarakat karena merka tak ubahnya sebagi spion di kendaraan hanya melihat pada satu arah saja, padahal seharusnya sang kyai menjadi penentu atau penunjuk arah yang benar dan menjadi lebih singkat. Kalu mereka masuk dalam diri PKNU maka kyai yang tersebut sebagai muassis mau tidak mau harus mendukung calon yang ditunjuk oleh PKNU. Berbeda jika sang Kyai tidak masuk kedalam tubuh parpol (tidak menjadi apapun) mereka akan berhasil menjadi penunjuk arah bagi semua masyarakat indonesia khususnya umat islam tidak hanya menjadi spion yang hanya melihat atau mengawasi arah belakang saja.
Dan seorang Kyai tidak menjadi salah satu warna dalam pelangi tetapi menjadi cahaya bagi semua warna yang ada. Mana waran yang indah itulah yang akan didominankan oleh cahaya. Jadi sang Kyai tidak melebur pada salah-satu partai tetapi Kyai menjadi penuntun arah untuk mimilih partai mana yang lebih mengarah pada jiwa nasionalisme dan Indoensia yang merdeka akan memerdekakan manusianya.

Saturday

Pancagila



di tengah alun-alun negara yang sedang berkembang berdiri lima orang sedang berorasi
"keadilan harus ditegakkan tidak pandang pejabat maupun rakyat" teriak orator yang berikat kepala bertulis keadilan.

"negara harus membikin undang-undang persamaan gender, bukan waktunya lagi perempuan di injak-injak, perempuan harus berkedudukan sama dengan lelaki" perempuan yang berpakaian hitam berteriak dengan semangatnya.


ditengah alun-alun dekat pancuran pemuda yang agak aneh menyanyikan sajak
"bila koruptor ada di muka bumi
di tengah kecaman globalisasi
apakah rakyat kebagian nasi?

bila koruptor tak di adili
di tengah bangsa yang tak indonesia
di tengah negeri yang tak merah
di atas negeri yang tak putih
apakah hendak kau biarkan pulau ini terkontaminasi?

hey kawan ....!!!
para pejabat kita berdasi cekak
perut buncit
duduk dikursi empuk laksana raja
hay pejabat ....!!!
sudah puaskah kau makan uang rakyat?
kalau perlu rakyat yang tak berperut boleh kau makan
kalo kurang puas makan sekalian tinja rakyat."
ha... ha... ha...


"sembako susah ....
salah presiden
BBM naik
salah presiden"
masih pemuda yang berteriak


di tengah alun-alun itu pula
pemuka agama bersabda
"aliran sesat ini merusak masyarakat, mencemarkan agama saya
melecehkan nabiku dan mengkultuskan anjing-anjing neraka"


dan dipojok alun-alun dibawah pohon seorang gila tertawa
menyaksikan tontonan orang gila

Friday

Bunga Sahara ; Laila

Ditengah seribu pasir aku belajar menggambar
Ku gambar langit, pelangi juga kakus.
Sedari pagi goresku membelai hingga bayanganku tentram.
Aku haus lalu ku gambar oase dan minum seteguk cinta
“santai saja tak selamanya engkau bekerja”
sapaku pada pasir yang membentuk mutiara
“laila akan datang dan tak akan membiarkanmu kepanasan”
Bayangku terjaga
Bukan karena matahari menggeser ke barat.
Laila juga belum datang.


Sembari waktu ternanti,
Jemariku menggores dengan lentiknya
Menggambar wajah kecilku
Disaat kakiku berlumur darah
Juga ketika mukaku berubah merah
Tersiram darah
Lalu dari pojok mata tak berdosa itu mengalir tangis
Tangis yang berelegi di kuburan waktu
Di tanjakan sebelah bawah bambu.

Jika ke utara darahmu membeku
Dan semua nadimu berpacu meninggalkan kawanmu yang jelita
Dia sendiri menurutmu, lalu kau beranikan diri menabur bunga di tempat tidurnya.

“LAILA…kau kah itu???”


Cermin Itu Ada di Sampingmu


Akhirnya kopi di pagi hari melewati tenggorokaku, setelah selama awal januari sampai hari ini berhenti mengkonsumsi kopi karena sakit perut dan sekitar pinggang, awalnya sih aku santai-santai saja, ku piker hanya sakit perut biasa tapi setelah pergi ke Rumah sakit eh kok malah disuruh tes urine segشla daى hasinya kemih saya mengandung bayak natrium (apaan yah natrium?, ya… intinya kadar garam gitulah). Kemudian dikasih resep obat diminum three time A day (jadi anaknya obat deh, padahal aku paling anti ama yang berkaitan denga produk berbau kimia)

selama sepuluh hari. Ternyata belum sembuh juga aku balik lah ke dokter,eh si dokter malah nyuruh awak rongent segala jadilah awak tahu kalo awak kena batu ginjal (kok logatnya begitu..!!!). Alhamdulillah sekarang perut dan sekitar pinggang sudah tidak sakit lagi tapi obat masih jalan terus dan sekarang lebih herbal dan katanya tidak mengandung bahan kimia. Dan kopi hangat kental manis itu membuat aku menulis di pagi hari.
Waktu saya beli obat di soydaliyah (apotik) dekat rumah, saya ngobrol dan berkenalan dengan apotekernya yang bernama walid. Kita saling tanya nama, dia oarangnya ramah, tutur bahasanya lembut tidak seperti saya yang asal njeplak kalo bicara. Dia menjawab semua keluhan tentang penyakitku berbeda dengan dokter yang di Rumah Sakit Husen yang kata temen-temen memang tidak niat kalo ngobati pasien karena seperti seenaknya padahal juga sama saja mungkin karena mereka lebih tahu dari kita dan kita sebagai pasien yang tidak mengerti kedokteran dan merasa tubuh kita sakit semua eh kok dikasih resep yang seenak perutnya hehehe…!!!. Walid ini lulusan kedokteran starta satu yang ia tempuh selama lima tahun dan saya mahasiswa al-Azhar cairo yang terkenal itu dan saya juga seoarang calon dokter (ini karena terpengaruh buku-buku yang mengumpamakan ulama sebagai dokter rohani sedangkan dokter seperti walid adalah dokter jasamani). Kalo secara teori seharusnya saya lebih ramah dalam bertutur karena saya menekuni bidang rohani yang sangat lembut. Tapi dalam kenyataanya saya harus lebih lebih banyak belajar pada walid yang dalam kesehariannya mengurusi pasien jasmani yang kasar.
Maka tidak salah jika nabi muhammad besabda (ya jelas tidak salah lah la wong seoarang nabi, dodol.) Mum’min itu adalah Cermin bagi mu’min yang lain. Maka bila cermin itu buram saya akan berusaha mengelapnya sampai bersih dan cermin yang bersih juga bisa kotor lagi jika tidak dijaga kebersihannya. Dan kata Istiqomah sangat diperlukan bagi seorang mu’min agar bayangan yang dibiaskan cermin itu jelas dan terang.


Wednesday

Ada Mengadaada

Ada mengadaada adamu
Keadaan ketiadaanmu seperti dingin yang menembus dinding
Bila putih membalut bulu halusmu
kebisingan angin meredup
Kadang menambah kabut
Meredup atap rumah yang mulai menjerit
Memanggil penempatnya masuk.
Dibwah selimut tebal semua mata memejam dan mereka memeluk kemaluan.
Apalagi lelaki yang saban malam melayap ke perempatan.

Ada mengadaada adamu
Seperti malam panjang menakuti dalaman tubuh
Detak medetak detik kian terasa lama

Ada mengadaada adamu
Dan kau datang kali ini kepadaku


Saturday

Demi palistine


Dunia sedang menghadap ke timur tengah. Bukan karena mereka lagi butuh minyak atau ingin merasakan manisnya buah kurma juga bukan karena tertarik akan perempuan yang super beauty, melainkan pertempuran dahsyat yang sudah berumur ribuan tahun Israel vs palestine ramai kembali. Dua negara yang tak aka pernah gencatan senjata saya kira karena mereka sama-sama mempertahankan apa yang mereka yakini kebenarannya. Pihak israel merasa mereka adalah pemilik sah tanah aqsha. Sedang bangsa palestine juga begitu karena mereka sudah lama menginjak bumi aqsha dan sudah mendarah daging, mereka adalah anak-anak aqsha modern sedangkan israel adalah penghuni tua yang ingin kembali.

Peperangan ini semakin seru karena membawa dua agama samawi (apa maksud Allah ya...!!?) islam vs yahudi makanya tidak heran bila masyarakat muslim dunia mengkutuk serangan yang israel yang menewaskan anak-anak dan perempuan juag warga sipil yang berjumlah hampir 500 jiwa (03-januari-09). Maka tidak heran jika pada hari jum’at kemarin sehabis shalat jumat hampir di setiap masjid terjadi aksi solideritas umat muslim sedunia, di cairo tepatnya di masjid al-azhar hampir semua jamaah shalat jumat bersdiri seusai salam dan berteriak menuntut pemerintahan mubarak agar membuka tapal batas gaza dan mesir meski kejadian ini hanya sebentar karena para polisi yang memang setiap jumat selalu berjaga lebih dari 200 langsung menutup pintu gerbang depan masjid dan menangkapi pihak yang berdemo entah mengapa? Memang politik di mesir masih belum terbuka seperti di indonesia dan demonstran jarang ada yang berai turun ke jalan paling banter hanya berteriak di dalam masjid dan ini saya kira menjadi poin penting karena menghidupkan lagi semnagt masjid seperti zaman rasullullah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat sholat saja terlebih di Indonesia yang hanya penuh jika shalat jumat di gelar.
Di indonesia semua pihak mengKUTUK keganasan Israel yang menggempur palestine tapi hanya mengkutuk dan melaknati setelah itu doa bersama ya paling banyak mereka ‘hanya’ bisa berdoa tak lebih. Semoga saja Doa mereka dikabulkan namun disini saya tidak sependapat pada mereka yang turun kejalan menuntut di kedutaan besar amerika bahkan saya lihat ada pamflet bertulis where are you obama? =)) hampir saya terpingkal-pingkal membacanya sungguh lucu pemuda indonesia yang tidak malu bertanya kemana Obama, mungkin karena mereka termakan media yang saban hari memuat artikel tentang Obama ketika sebeum dan sesudah dinyatakan sebagai presiden terpilih Ameriak serikat dan saking percayanya bahwa Oama di pihak indonesia atu muslim. Padahal yang mereka ajak bicara(red, pihak keduataan dan israel) hanya duduk manis sambil menikmati hangatnya teh di musim dingin sambil menentukan strategy selanjutnya agar kepemimpinan Hamas bisa hancur dan terbukti beberapa detik setelah para demonstran berhenti berorasi bahkan ada yang belum selesai sepertinya berita baru muncul bahwa salah satu pemimpin hamas beserta keluarga di bom di kediamannya dan seluruh keluarganya mati. Semoga menjadi mati syahid.
Oh iya sebagai penutup saya teringat kata-kata teman saya kemarin ketika saya baca berita Gaza dia bialang “halah baca berita palestina itu Cuma bisa bikin kita tambah sakit hati saja tanpa bisa berbuat apa-apa mending kita sekarang belajar sungguh-sungguh dari pada turun kejalan seperti saudara kita di indonesia dan kita bisa berbuat sesuatu dikemudian hari”



 
template by bhumiasing.blogspot.com