Tuesday

Manusiaku


1

Kini suatu yang kau suguhkan

Menemani jiwamu dalam kesunyian rintangan

Mengglayut di ranting ide yang kau siram

dipagi setelah subuh pergi.



Profil yang kau isi dalam detikmu

Menumbuh akar yang akan menguatkan langkahmu

Seperti kuil yang terus berdoa

Melantun bait-bait surga.

2

Meski diatas duri kata mengalas tidur, kau enggan terjaga

Menatah pena keluarkan darah untuk negerimu

Koarkan petir di hujan mimpi saat mentari tak jua muncul

3

Ketika air berelegi di jambang hati

Dari seruling esa negeri bineka

Merongrong kesedihan pertiwi



Semua akar melapuk bak bungkus nasi

Air tak disauk saat ranting patah

Ini bukan tangis dipintu arang

Melainkan kemarau dimusim penghujan.



Mereka beringin tupai berkelahi

merasa lapuk kaki tercium ombak,

Meriam tak terbakar karena

Pekak pada atasan



Ketika air berelegi di jambang hati

Dari seruling esa negeri bineka

Menangiskan airmata keraguan.

4

Menimang anak waktu menggendong

Berharap tawa temani pagi, sambil

Nonton televisi berbagi mimpi

Hingga tertimang seperti gagak putih

Bangau hitam.

5

orang desa bermain abu

yang dikota loncat-loncatan

sambil memuka lihat ketikapastian

2009

3 comments:

Anonymous said...

Puisi kah ini? atau ungkapan hati?

Anonymous said...

ungkapan hati yang berbentuk puisi...tepatnya

Unknown said...

puisi...salmam kenal sob...

 
template by bhumiasing.blogspot.com