1
Kini suatu yang kau suguhkan
Menemani jiwamu dalam kesunyian rintangan
Mengglayut di ranting ide yang kau siram
dipagi setelah subuh pergi.
Profil yang kau isi dalam detikmu
Menumbuh akar yang akan menguatkan langkahmu
Seperti kuil yang terus berdoa
Melantun bait-bait surga.
2
Meski diatas duri kata mengalas tidur, kau enggan terjaga
Menatah pena keluarkan darah untuk negerimu
Koarkan petir di hujan mimpi saat mentari tak jua muncul
3
Ketika air berelegi di jambang hati
Dari seruling esa negeri bineka
Merongrong kesedihan pertiwi
Semua akar melapuk bak bungkus nasi
Air tak disauk saat ranting patah
Ini bukan tangis dipintu arang
Melainkan kemarau dimusim penghujan.
Mereka beringin tupai berkelahi
merasa lapuk kaki tercium ombak,
Meriam tak terbakar karena
Pekak pada atasan
Ketika air berelegi di jambang hati
Dari seruling esa negeri bineka
Menangiskan airmata keraguan.
4
Menimang anak waktu menggendong
Berharap tawa temani pagi, sambil
Nonton televisi berbagi mimpi
Hingga tertimang seperti gagak putih
Bangau hitam.
5
orang desa bermain abu
yang dikota loncat-loncatan
sambil memuka lihat ketikapastian
2009
3 comments:
Puisi kah ini? atau ungkapan hati?
ungkapan hati yang berbentuk puisi...tepatnya
puisi...salmam kenal sob...
Post a Comment