Subuh memetik gitar, lentingkan nada yang akan
memecah bisu angin rencana lamin yang kau tunggu.
Enamratus limapuluh hari lagi, kirakira kereta akan
berhenti dan kau, kau akan duduk di kursi nomor dua
kelas eksekutif, yang pertama tentu saja lelaki yang kau
janjikan akan dikenalkan padaku.Lalu kau akan memesan
beberapa kursi lagi sesuai harapan kalian, tentu saja tak ada
namaku.
Subuh itu, yang terlentang sendiri diatas lamun dan angan, mengira
bisu adalah kekuatan yang, dulu saat siang duduk dibawah
kemiri, di kubur tanpa peti tepat dibawah jantung hati.
Saturday
Aku Hanya Berterima Kasih
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment