aku laba-laba yang tersarang di dawai derita
sejak dia hinggap pada celah yang biasa disebut malam oleh orang-orang pagi
aku sendiri lebih suka menyebutnya raga
tempat mentari membuang keluhkesah, bukan keluhkesahku sendiri
sebab sejak dia merasa nyaman disana
aku mulai lupa menyapa pagi dan lebih senang ada dalam duri.
Cairo, Desember 2010
Friday
Di Rumah Laba-laba
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment