Thursday

Si buta menuntun si bermata

: Prof. Buta


Dibalik kacamata hitam itu tak ada cahaya yang menembus retina
dan kata-kata yang di ucapnya kini, hanya yang masuk dari telinga
namun langkahnya selalu berubah-ubah meski di jalan yang sama
dia berjalan, sejak kecil. Sejak lahir tidak pernah dilihatnya dunia
nyata. Yang dia tahu dunia ciptaan agung untuk Adam dan Hawa
dimana gunung di tancapkan dan bumi melesat cepat seperti panah.
Dengan lembut, dengan hati, dengan tanpa tahu jejak semua langkah
dia berakit menuju hulu dalam sampan yang bisu dan deras peluh
mencucur. Dia ingin, di hulu menyaksikan tarian Tuhan bersama-
sama pelangi. ya, pelangi yang dia pinta di pangkal hari saat ia
tuntun yang bermata sepertiku, sepertimu dan mereka.
2010

0 comments:

 
template by bhumiasing.blogspot.com