Monday

Ku Titipkan Gelisahku

Di bawah kurma ku meneduhkan sepi

sungai Nil mengalir perlahan ke dadamu

dada yang sering menampung gelisahku

untuk kau redam dan hilang dalam asap mimpi



selama aku selalu hadir di mimpimu kau berjanji

kan selalu membawa gelisahku hanyut

seperti daun kering yang tenang mengikuti alir Nil



25 juni 2011Bookmark and Share

Pagi Api

Kami bertemu kembali di dekat tungku pagi

Api berdansa dengan kayu, lebur mengabu



Kami berbincang perihal maut atau kah kalut diri

Api riang menanti kayu terbakar, abu hampir bisu



Kami saling menghidangkan

Kau unjuk kalut, kau ku beri maut

Api masih lah api. sementar kayu tak akan pernah jadi rindu.



Ferbruari 2011
Bookmark and Share

Sunday

Kalimat-kalimat yang menarik dalam Sherlock Holmes ; A Study in Scarlet

Well, sebenarnya banyak kalimat yang sangat menarik dalam novel ini, terutama celetukan Holmes yang unpredictable (maklum lah Detektif). Namun, yang sangat pas dengan suasana (diriku) saat membaca adalah berikut ini :

# Tak mudah untuk mengungkapkan apa yang tidak bisa diungkapkan [stamford, SH]

# Baca dan pelajarilah. Tidak ada yang baru di dunia ini. Semuanya sudah pernah dilakukan sebelumnya.

# Gagasan seseorang haruslah sebesar alam, kalau ia ingin menafsirkan alam itu.

# Bagi pikiran yang luas tidak ada apapun yang kecil.

Bookmark and Share

Wednesday

Grafiti 1

kata orang yang bisa bahasa arab : "belajar agama islam kok dari terjemahan."
sementara kata orang yang sangat lihai bahasa arab : "baca kitab turats kok tahkikan."
dan kataku : TAEK kabeh...!
Bookmark and Share

Friday

Kau di Air Subuh

Ketika embun mulai bercengkrama tentang wajahmu
yang gemercik di air subuh, udara menguning dan
membuat semua aliran tubuhku ranum. Subuh ini,
datang dengan hatihati memasuki kota baru setelah
kemarin debu dan pasir ditarikan angin dingin

Jari emas pohon kurma melambai rona wajahmu,
mereguk seluruh nisbi hatiku, menyelam dalam
ke aura langitmu. Debu-debu yang menari selama
dua hari seakan menanti tetes air dari dagumu menjelma
malaikat bertopeng kayu, malaikat yang mengiringi
kerlap langit merangkai hujan agar berjuntai
memeluk subuh yang kian rapuh.

Di subuh setelah aliran tubuh meranum. Aku
pergi ke pantai menjaring asinku. Pergi ke ladang
menanam takdirku, ke sungai memancing Tuhanku.
Sampai senja tiba, aku pulang untuk melihat dan
memastikan hatiku masih karam di lautan takdirmu.

14 Desember 2010
Bookmark and Share

 
template by bhumiasing.blogspot.com